All posts by ichsanor

HUBUNGAN MIGRASI DENGAN KESEJAHTERAAN

Migrasi Penduduk / migrasi manusia adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain, berjarak jauh dan terbentuk dalam kelompok yang besar yang tujuannya adalah menetap di suatu daerah.Migrasi merupakan keputusan pribadi yang didasarkan atas keinginan untuk mendapatkan kesejahteraan yang maksimum.

Kegiatan migrasi juga memberikan dampak positif ,beberapa dampak positif dari migrasi secara umum, antara lain:

  • Meningkatkan kesejahteraan penduduk secara umum.
  • Menambah pengalaman hidup dan pengetahuan
  • Membantu kesempatan kerja dan usaha.
  • Membantu program pemerataan pembangunan di daerah-daerah.
  • Meninggkatkan persatuan dan kesatuan serta memperkukuh pertahanan dan ketahanan negara.

Selain dampak positif, migrasi juga menimbulkan beberapa dampak negatif, diantaranya sebagai berikut:

  • Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
  • Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit.
  • Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana.
  • Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya.
  • Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit.
  • Kurangnya  perlindungan bagi para migran, terutama bagi TKI yang bekerja diluar negeri sehingga menimbulkan permasalahan bagi negara.
  • Menimbulkan masalah di daerah tujuan, terutama bagi mereka yang tidak berbekal keterampilan.

Dampak yang ditimbulkan dari migrasi, beberapa usaha yang telah ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat migrasi, antara lain:

  • Mengidentifikasi program KB
  • Mengidentifikasi program transmigrasi agar tidak terjadi pemusatan kepadatan penduduk.
  • Menggalakkan program modernisasi desa.
  • Menempatkan lokasi – lokasi   industri yang ada kepedesaan atau  pinggiran kota.
  • Menggiatkan pembangunan perdesaan sehingga tidak terlalu jauh dengan keadaan kota.
  • Menciptakan peluang kerja dan berusaha di desa.
  • Disentralisasi pembangunan ke daerah-daerah melalui otonomi daerah.
  • Mengintensifkan usaha-usaha pertanian.
  • Meningkatkan keterampilan masyarakat desa.

HUBUNGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN KESEJAHTERAAN

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.

Setiap negara mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan setiap negara adalah mewujudkan kesejahteraan penduduk.

Kesejahteraan penduduk juga dipengaruhi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan – kekuatan yang menambah dan kekuatan – kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus – menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi ( menambah jumlah penduduk ) tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua kelompok umur. Selain itu perpindahan ( migrasi ) juga berperan dalam pertambahan penduduk.

Akan tetapi penduduk yang besar menuntut pelayanan sosial dan ekonomi yang besar pula. Semakin banyak jumlah anak-anak usia sekolah, umpamanya, semakin banyak juga sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan. Di bidang kesehatan ditemui masalah yang sama karena semakin banyak jumlah penduduk, kebutuhan akan layanan kesehatan juga makin meningkat. Aspek lain yang juga terancam akibat pertambahan penduduk yang besar adalah ketersediaan pangan akibat semakin banyak jumlah yang membutuhkan bahan pangan.Maka untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah berusaha membuat kebijakan – kebijakan penting dan berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk.

 Sedangkan lima prioritas langkah kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pertama, percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin. Kedua, peningkatan kualitas simberdaya manusia Indonesia, ketiga, pemantapan reformasi birokrasi dan hukum serta pemantapan demokrasi dan keamanan nasional.

Selanjutnya, poin keempat, penguatan perekonomian domestik yang berdaya saing didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur dan energi. Sedangkan yang terakhir yaitu peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Selain itu kesejahteraan masyarakat juga dapat di tingkatkan dengan mengadakan training-training di balai latihan kerja untuk menambah jumlah pekerja tenaga ahli agar perkembangan teknologi serta pemasukan negara bisa terus tumbuh berkembang.

KENAKALAN REMAJA

ImageKenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.

Adapun contoh kenakalan remaja adalah:

  • Menyalahgunakan narkotika
  • Minum-minuman keras
  • Berkelahi dengan teman
  • Berkelahi antar sekolah

Oleh karena itu perlu adanya sinkronisasi antara pendidikan sekolah, di rumah, dan di masyarakat. Rumah sebagai madrasatul ula (sekolah pertama) adalah pemberi imun pertama bagi anak. Disinilah peran termulia ibu sebagai pendidik pertama dan utama generasi penerus.
Sekolah adalah wadah penanaman kepribadian dan penambahan pemahaman mengenai petunjuk memilih yang benar dan salah.
Peran sekolah yang sangat vital akan bergantung pada konsep Negara-sebagai stake holder negri- mengenai pendidikan. Konsep mengenai pendidikan tidak boleh berasaskan materialisme, sekolah tinggi untuk gaji tinggi.
Masyarakat pun harus memberikan teladan. Tidak sinkron jika sudah dididik saleh di rumah dan sekolah tiba-tiba anak harus mendapatkan perilaku tercela dari masyarakat. Misalnya, pakaian-pakaian minim yang mempertontonkan aurat.

 

 

Sumber:

http://news.detik.com/read/2012/10/04/104232/2054307/471/menyelesaikan-fenomena-kenakalan-remaja

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Microsoft%20Word%20-%20KENAKALAN%20REMAJA_PENYEBAB%20DAN%20SOLUSI_.pdf

 

KETIDAKHARMONISAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta, āgama yang berarti “tradisi”.Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Beberapa bulan terakhir umat beragama kembali dikejutkan dengan peristiwa ketidakharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Fenomena kehidupan beragama selalu tampil di sela-sela media masa. Peristiwa yang terekam media masa salah satunya aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, Solo pada 25 September 2011 (Kompas, 2011: 7).

Contoh lain di Sampang, Madura. Ini bukan konflik antarumat beragama, tapi sesama umat dalam satu agama. Disebut-sebut berlatar belakang karena persoalan keluarga, warga penganut Syiah diserang oleh mayoritas Sunni karena menuding mereka sesat. Demikian juga dengan tragedi Cikeusik, Pandeglang ketika penganut Ahmadiyah diserang bahkan oleh sesama muslim karena sekali lagi dituduh sesat.

Masih banyak kejadian-kejadian kekerasan berlatar belakang intoleransi antarumat beragama yang terus terjadi. Padahal, sejarah panjang kehidupan beragama di Indonesia diwarnai dengan cerita-cerita betapa harmonisnya hubungan antarumat beragama. Seperti kisah bagaimana golongan Islam yang mengakomodasi permintaan kalangan nasionalis yang meminta penghapusan tujuh kata dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan bagian dari Piagam Jakarta.Sedangkan peristiwa yang tidak terekam media masa lebih banyak lagi. Berdasarkan peristiwa ketidakharmonisan antar umat beragama sekarang ini, beberapa orang mulai mempertanyakan peran agama dalam mewujudkan kehidupan bagi umat manusia, meskipun ketidakharmonisan merupakan masalah yang lebih komplek.

Di Jakarta misalnya, Masjid Istiqlal sebagai simbol masjid utama umat Islam Indonesia letaknya berdampingan dengan Gereja Katedral. Di berbagai daerah banyak juga contoh-contoh seperti ini yang menggambarkan masih eksisnya kerukunan antarumat beragama.

Dan dalam al quran pada surat Al Karfirun yang memiliki arti:

1. Katakanlah,” Hai orang-orang kafir !
2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah.
5. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Bagimu agamamu dan untukku agamaku”.

Makna yang terdapat dalam surat Al Kafirun adalah anjuran untuk saling bertoleransi, menghormati dalam memeluk suatu keyakinan atau akidah dan dalam pergaulan hidup bermasyarakat antara umat islam dan umat lain (non-Islam), sebaiknya saling menghormati dan menghargai serta bekerja sama dalam urusan dunia demi terwujudnya keamanan, ketertiban, kedamaian, dan kesejahteraan bersama.

Sumber :

http://www.yaindra.blogspot.com/2011/12/nilai-keharmonisan-buddhisme-di-negeri_08.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Agama

TAWURAN ANTAR PELAJAR

mban1702lTawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia,khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok

Macam-macam Tawuran:

  • Tawuran di tingkat sekolah

Tawuran paling banyak diartikan sebagai perkelahian massal antaradua kubu siswa suatu sekolah. Misalnya tawuran antar SMA C melawan SMA D yang sering diakibatkan oleh hal-hal sepele, mulai dari saling mengejek, sampai tawuran karena salah satu sekolah memang ingin mengajak tawuran sekolah lain karena hanya ingin bersenang-senang.

  • Tawuran di tingkat fakultas.

Tawuran di tingkat fakultas (kampus) biasanya dilakukan antar mahasiswa  kampus itu sendiri, namun berbeda faklutas.Misalnya mahasiswa fakultas XXX mempunyai masalah dengan fakultas lain; maka tawuran biasanya akan terjadi di dalam area universitas / kampus. Sebab tawuran di tingkat fakultas biasanya hampir sama dengan sebab tawuran di tingkat sekolah.

Fenomena sosial seperti itu hanya akan terjadi pada masayarakat yang sakit, yakni masyarakat yang pengap dengan berbagai macam persoalan sosial, ekonomi, hukum dan politik. Tawuran antarpelajar, antarmahasiswa maupun antarkampung dan antarsuku, hanyalah sebagai indikator adanya “ketidakharmonisan sosial”. Maka pembenahannya tidak bisa hanya “parsial”, harus menyeluruh, mulai dari rumah tangga harus harmonis, hukum juga harus ditegakkan, di sekolah sistem pembelajarannya, juga harus menyenangkan dan merangsang setiap anak untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Hal ini hanya bisa terjadi ketika guru mengajarkan dengan penuh perhatian, kasih sayang dan kejujuran.

Sumber:

http://www.scribd.com/doc/31705681/tawuran-antar-pelajar

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/10/22/202938/10/Fenomena-Tawuran-Antarpelajar