All posts by ichsanor

ARSITEKTUR WEB

Image

Menurut bahasa,Arsitektur merupakan suatu cara atau ilmu untuk membuat suatu karya menjadi memiliki nilai estetika yang lebih baik.Sedangkan Web adalah sejumlah halaman yang memiliki topik yang saling terkait yang berada dalam internet jadi , Arsitektur Website adalah suatu pendekatan terhadap desain dan perencanaan situs yang, seperti arsitektur itu sendiri, melibatkan teknis, kriteria estetis dan fungsional. Seperti dalam arsitektur tradisional, fokusnya adalah benar pada pengguna dan kebutuhan pengguna. Hal ini memerlukan perhatian khusus pada konten web, rencana bisnis, kegunaan, desain interaksi, informasi dan desain arsitektur web. Untuk optimasi mesin pencari yang efektif perlu memiliki apresiasi tentang bagaimana sebuah situs Web terkait dengan World Wide Web.

Ada tiga standar utama untuk penerapan web services. Standar-standar ini mendukung pertukaran data berbasis XML. Tiga standar tersebut meliputi SOAP, WSDL, dan UDDI. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai standar tersebut.
– SOAP (Simple Object Access Protocol)
suatu bahasa versi bebas dari protokol RPC (Remote Procedure Caoll) yang berguna untuk proses transaksi melalui HTTP standar.

– WSDL (Web Services Description Language)
bahasa yang memungkinkan berbagai dokumen yang dibuat dalam aplikasi yang berbeda dapat berkomunikasi.

– UDDI (Universal Description Discovery and Integration)
semacam direktori global untuk mengelola web services.

Keuntungan Arsitektur Web:

  • sebuah web dapat tersusun terstruktur
  • dapat menyediakan tampilan design yang menarik
  • dapat menyediakan mesin pencari sehingga para pengunjung web dapat mencari informasi dengan cepat
  • dapat menyediakan tampilan form informasi dan kontak atau keanggotaan

Kekurangan Arsitektur Web :

  • dapat menyebabkan web menjadi berat saat di akses
  • harus diupdate setiap saat

Aplikasi web adalah fitur yang ditambahkan pada sebuah web untuk membuat sebuah tata halaman web yang menarik. Aplikasi merupakan sebuah fitur-fitur yang disediakan oleh pembuat web untuk memaksimalkan penggunaannya.

Aplikasi utama dalam web dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

  • HTTP, HTML, Web Server, Brwoser, Internet Transaction Server
  • User generated content, Blog, Wikis, Social Network, Folksonomies
  • Semantic Web Summary : XML, RDF, DWF, Microdata
  • Web Security
  1.  HTTP, HTML, Web Server, Brwoser, Internet Transaction Server

HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )

HTTP adalah sebuah protokol jaringan yang di gunakan untuk sistem informasi menggunakan hypermedia.HTTP dapat mendefinisikan pesan yang dikirim dari server menuju client.HTTP juga memiliki fungsi untuk mengatur perintah apa yang harus di lakukan oleh web server dan web browser sebagai balasan dari perintah dari URL.Contoh nya apabila kita mengetikkan sebuah alamat atau URL,maka web browser akan melakukan perintah kepada web server melalui HTTP agar alamat yang di minta muncul pada layar.

HTML (Hyper Text Markup Language)
HTML adalah singkatan dari Hyper Text Markup Language, HTML tidak tergolong kedalam sebuah bahasa pemrograman, HTML lebih dikenal sebagai bahasa markup yang terdiri dari serangkaian tag markup yang mampu menggambarkan sebuah halaman web.

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPSdari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman – halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML

Macam – macam Web Server diantaranya:

  1. Apache Web Server – The HTTP Web Server
  2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
  3. Lighttpd
  4. Sun Java System Web Server
  5. Xitami Web Server
  6. Zeus Web Server

BROWSER

Sebuah progam yang dapat menerjemahkan kode perintah dari dokumen HTML tersebut sehingga dapat kita lihat, baca dan dengar. Contoh dari Web Browser adalah Internet Explorer, Netscape Navigator, Mozilla Firefox, Opera, Safari dll.

TRANSACTIONS

Internet Server Transaksi memiliki kemampuan untuk menangani berbagai macam teknologi Web untuk mengakses aplikasi SAP. Menggunakan SAP GUI antarmuka, baik Transaksi Web dan SAP GUI untuk HTML adalah dua pilihan tersebut. Memanfaatkan RFC Protocol, Web Reporting, WebRFC dan Logika Arus ITS tiga opsi lain. Internet Aplikasi Komponen merupakan pilihan juga yang menggunakan tata letak berbasis template. Sementara teknologi masing-masing menggunakan pendekatan yang berbeda, ITS mampu berkomunikasi dengan teknologi masing-masing dan mentransfer informasi yang dihasilkan ke sebuah browser Web melalui ITS dan server Web.

  1. User generated content, Blog, Wikis, Social Network, Folksonomies

USER GENERATED CONTENT
User Generated Content (UCG) adalah berbagai jenis content yang tersedia secara publik dan diproduksi oleh para end-user  Wikipedia.org) .
Kunci utama dalam User Generated Content adalah sebuah participatory atau partisipasi. Para foundersitus-situs di atas pasti berfikir, bagaimana agar jutaan pengguna internet tertarik untuk masuk dan berpartisipasi. Manfaat aplikasi web yang menarik, kemudahan penggunaan, interface yang nyaman, layanan terjamin, knowledge sharing mungkin bisa membuat pengguna tertarik untuk mencoba dan berpartisipasi di dalamnya.Sebagian kalangan mengatakan User Generated Content ini sebagai Perbudakan 2.0. Mereka (para Founder) tidak perlu susah-susah untuk mengupdate konten situsnya sendiri, cukup membuat aplikasi web kemudian mempekerjakan jutaan pengguna internet untuk mengisi konten utamanya. Mereka (jutaan pengguna intenet) tidak dibayar dari menulis konten tapi founder mendapatkan banyak benefit dengan situs yang mereka tawarkan

WIKIS
Kumpulan halaman-halaman web yang dapat diubah oleh semua orang setiap saat. Konsep dan peranti lunak wiki diciptakan oleh Ward Cunningham.

BLOG
Singkatan dari Web Log, Blog itu sendiri adalah sebuah situs yang asal mulaya merupakan catatan harian online yang dibuat oleh siapa pun, kapan pun, dan di manapun. Jenis Blog / penyedia Blog local maupun internasional : Blogger.com, wordpress.com, Typepad.com, livejournal.com

SOCIAL NETWORKS
Sosial media adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Sosial media dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar yaitu :
1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi ( Facebook, myspace, hi5, Linked in, bebo, dll)

2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk melakukan obrolan dan diskusi (google talk, yahoo! M, skype, phorum, dll)

3. Share, media sosial yang memfasilitasi kita untuk saling berbagi file, video, music, dll (youtube, slideshare, feedback, flickr, crowdstorm, dll)

4. Publish, (wordpredss, wikipedia, blog, wikia, digg, dll)

5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau dimainkan bersama-sama (koongregate, doof, pogo, cafe.com, dll)

6. MMO (kartrider, warcraft, neopets, conan, dll)

7. Virtual worlds (habbo, imvu, starday, dll)

8. Livecast (y! Live, blog tv, justin tv, listream tv, livecastr, dll)

9. Livestream (socializr, froendsfreed, socialthings!, dll)

10. Micro blog (twitter, plurk, pownce, twirxr, plazes, tweetpeek, dll)
FOLKSONOMI

Folksonomi adalah suatu sistem pengklasifikasian yang diturunkan dari praktik dan metode pembuatan dan pengelolaan tag-tag secara kolaboratif, untuk menganotasi dan mengkategorisasi konten. praktik ini juga dikenal sebagai penge-tag-an kolaboratif, klasifikasi sosial, pengindeksan sosial, dan pengetagan social.  Istilah Folksonomi merupakan gabungan lebur dari kata folk dan taksonomi.

Folksonomi menjadi populer di ranah Web sekira tahun 2004, sebagai bagian dari aplikasi piranti lunak sosial seperti panandaan buku sosial dan anotasi fotografi. Penge-tag-an, yang menjadi karakteristik layanan Web 2.0, memungkinkan pengguna untuk mengklasifikasi dan mencari informasi secara kolektif. Beberapa laman web memasukkan awan tag untuk memvisualisasi tag-tag dalam sebuah folksonomi.

Semantic Web Summary : XML, RDF, DWF, Microdata

semantic

Semantic Web Summary

Pengertian Semantic Web (Web Semantik) atau Definisi Semantic Web adalah pengembangan dari World Wide  Web di mana makna semantik dari informasi di web didefinisikan, sehingga memungkinkan mesin untuk memprosesnya. Semantic Web berasal dari World Wide  Web Konsorsium dari Web sebagai media universal data, informasi, dan pertukaran pengetahuan. Semantic Web terdiri dari seperangkat prinsip-prinsip desain, kelompok kerja kolaboratif, dan berbagai teknologi. Beberapa elemen dari Semantic Web yang dinyatakan sebagai calon masa depan dan unsur-unsur lain dari Semantic Web disajikan dalam spesifikasi formal dimaksudkan untuk memberikan deskripsi formal konsep, istilah, dan hubungan dalam satu domain tertentu.

Istilah Web Semantik itu sendiri diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web. Sekarang, prinsip web semantik disebut-sebut akan muncul pada Web 3.0, generasi ketiga dari World Wide Web. Bahkan Web 3.0 itu sendiri sering disamakan dengan Web Semantik. Web Semantik menggunakan XML, RDF, RDF (Resources Description Framework ) dan OWL.

·      XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C (World Wide Web Consortium)  untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam. XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet.

·         RDF (Resource Description Framework) adalah standar W3C  untuk mendeskripsikan Web resources, seperti title, author, modification date, content, dan copyright information dari Web page.

·         OWL (Web Ontology Language) adalah salah satu bentuk ontology yang memang dirancang dengan tujuan untuk digunakan oleh aplikasi yang perlu memproses isi informasi ketimbang menampilkan informasi untuk konsumsi manusia. OWL merupakan rekomendasi W3C (World Wide Web Consortium) dalam penulisan ontology untuk web untuk web semantic. OWL dituliskan dalam syntax XML (eXtended Markup Language). Selain XML dalam OWL digunakan juga bahasa XMLS (XML Schema), RDF (Resource Description Framework) dan RDFS (RDF Schema) dan OWL itu sendiri.

·         Microformats adalah salah satu cara menambahkan penandaan sederhana agar tiap data mudah terbaca oleh manusia seperti peristiwa, rincian kontak atau lokasi pada halaman web sehingga informasi di dalamnya dapat diekstraksi oleh perangkat lunak dan diindeks, dicari, disimpan, bertukaran-referensi, atau dikombinasi. Secara teknis, hal-hal tersebut adalah bagian dari penandaan semantik yang hanya menggunakan standar “Plain Old Semantic (X)HTML” (yaitu “POSH”) saja dengan nilai “rel” dan satu set penamaan-kelas yang umum. Mereka digunakan dengan terbuka dan tersedia, bebas bagi siapa saja.

·         Microdata adalah Spesifikasi HTML yang berbasisi WHATWG yang digunakan untuk sarang simentik pada konten di halaman web. Microdata membantu teknologi seperti mesin pencari dan web crawler lebih memahami informasi apa yang terkandung dalam halaman web, menyediakan hasil pencarian yang lebih baik. Microdata adalah upaya untuk menyediakan cara sederhana annotating elemen HTML dengan tag dapat dibaca oleh mesin daripada pendekatan serupa menggunakan RDFa dan Microformats.

 

Web Security

Website_Security

Suatu tata cara mengamankan aplikasi web yang dikelola, biasanya yang bertanggung jawab melakukannya adalah pengelola aplikasi web tsb.
Mengenai masalah yang berkaitan dengan keamanan di dalam era digital tidak lepas dari 3 prinsip utama yaitu Confidentiality, Integrity, dan Availability atau lebih dikenal dengan nama CIA. Sama halnya ketika bergelut dengan keamanan (security) sebuah website, princip CIA sudah selayaknya dijadikan pedoman yang harus dipahami apabila ingin website kita lebih aman dan sulit untuk diserang.

CONFIDENTIALITY
Confidentiality memiliki makna bahwa data-data ataupun informasi-informasi yang berada di dalam sebuah website hanya dapat di baca atau di akses oleh orang-orang yang memang memiliki kewenangan untuk mengaksesnya.

INTEGRITY
Integrity memiliki pengertian data-data yang berada didalam server atau website hanya dapat diubah ataupun di delete oleh orang yang memiliki kewenangan untuk melakukan hal itu. Sebagai contoh proses transfer dari server ke client atau sebaliknya (dapat berupa upload maupun download).

AVAILABILITY
Jika confidentiality bermakna hanya user yang memiliki kewenangan yang dapat melihat data tertentu yang tersimpan didalam sebuah server atau website, availability memiliki makna bahwa website harus dapat diakses jika user ingin meggunakannya.

 

 

 

DEFINISI WEB SCIENCE DAN SEJARAH WEB

Image

Pengantar Web Science, lanjut saja pertama tama saya akan membahas tentang web science. Apa sih web itu? Apa arti science?

Jawabannya adalah web adalah kumpulan halaman yang dapat menampilkan informasi berupa gambar, animasi, tulisan, suara, maupun gabungan dari keseluruhannya yang bersifat statis atau dinamis yang dapat membentuk rangkaian yang saling terkait yang dihubungkan  dengan banyak link. Dan science sendiri dapat di artikan ilmu pengetahuan yang didapat dan bisa menjadi pengetahuan yang didapat dan bisa menjadi pengetahuan bagi masyarakat untuk memberi informasi yang akurat. Menurut sumber yang saya baca web science sendiri merupakan kajian sains dari web yang lahir dari desentralisasi system informasi. Pada web science membutuhkan pemahaman akan web dan juga focus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Web Science dipercaya banyak orang seperti pimpinan bisnis, pengusaha dan pembuat polis dari seluruh dunia. Pada zaman sekarang web sendiri adalah salah satu bagian yang penting dalam dunia pekerjaan maupun dunia pendidikan serta lainnya, oleh sebab itu Web Science sendiri di harapkan dapat membantu manusia dalam mendapatkan sumber informasi yang tepat dan akurat.

Sejarah Web

Web sendiri ditemukan oleh Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan situs web yang tersambung dengan jaringan pertama kali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang situs web adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh publik.

Sebuah situs web bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan. biasanya pembahasan dalam sebuah situs web merujuk pada sebuah ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah situs web bisa berisi pranala yang menghubungkan ke situs web lain, demkian pula dengan situs web lainnya. Hal ini terkadang membuat perbedaan antara situs web yang dibuat oleh individu ataupun perseorangan dengan situs web yang dibuat oleh organisasi bisnis menjadi tidak begitu jelas.

Situs web biasanya ditempatkan pada server web. Sebuah server web umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP (bahasa Inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server, atau Internet Information Services (IIS).

Untuk lebih lengkapnnya saya akan menjelaskan singkat tentang web:

Web 1.0 yang sejak tahun 1992 mulai memperkenalkan beragam web browser, serta mendorong pertumbuhan pemanfaatan Web sebagai penyedia informasi. Pada tingkat ini web masih bersifat read only.

Web 2.0 mulai menjadi trend pada tahun 1997, ini memperkaya sifat yang read only menjadi read write. Aplikasi berbasis Web semakin banyak diterapkan. Web dan sosial dimulai dengan lahirnya berbagai sarana seperti wikipedia, blog, friendster.

Web 3.0 merupakan rancangan untuk memperkaya Web 2.0, dimana pada Web 2.0 baru memperhatikan pertukaran data antara manusia, pada Web 3.0 pertukaran data antar manusia-mesin, mesin-mesin dan manusia-manusia disempurnakan.

Yap itu dulu yang bisa saya posting kali ini, jangan lewatkan posting selanjutnnya pada blog ini yang akan membahas tentang Arsitektur Komputer serta Aplikasi Utamanya, Selamat membaca salam blogger…

 

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web

http://diavoletto-nerosubianco.blogspot.com/2013/05/pengertian-web-dan-sejarah-web.html

http://nugrohoanung.blogspot.com/2014/04/definisi-web-science-dan-sejarah-web.html

Digital culture hal: 19 – 22

menjadi dimaafkan yang sempit dan ketat dalam lintas negara, dunia multikultural (Seperti yang McLuhan (1962) sering digambarkan sebagai ‘globalisasi desa’) yang sekarang banyak tinggal di berkat tibanya email, satelit dan televisi global. Kritikus pascamodernis mungkin berpendapat bahwa bahkan gagasan tentang ‘penyiaran’ sendiri merupakan sebuah konsep jumlahkan yang pernah berhasil mencerminkan keragaman bangsa atau orang-orang (lihat Creeber 2004). Ungkapan ‘narrowcasting’ – yang digunakan untuk menunjukkan minat diucapkan New Media dalam menangani dan katering untuk pemirsa ceruk – mungkin lebih baik merangkum peran televisi dan radio di dunia multimedia (lihat Curtin 2003).

Sebagaimana telah kita lihat, peningkatan interaktivitas penonton tentang Media Baru juga diartikulasikan dalam teori pascastrukturalis yang kecenderungan untuk memahami penonton sebagai participators aktif dalam penciptaan makna. Website seperti YouTube, MySpace dan Facebook muncul untuk mencerminkan pemahaman baru dari ‘budaya partisipatif’; tidak hanya menciptakan komunitas virtual tapi juga memungkinkan para pengunjung untuk menjadi ‘produsen’ serta ‘penerima’ dari media. Teori ‘fandom’ adalah penting di sini dengan internet memungkinkan para penggemar berbagai bentuk budaya menciptakan komunitas virtual yang menambah pemahaman asli dan bahkan konten kepentingan mereka pilih (lihat Bab 7).

Misalnya, munculnya ‘fiksi garis miring’ memungkinkan penonton untuk secara aktif berpartisipasi dalam produksi makna dengan menciptakan materi extratextual tentang program televisi favorit mereka (lihat Jenkins 2006b). Akibatnya, bukannya dilihat sebagai pada dasarnya komersial dan tidak aktif, di sebuah postmodern konsumsi dunia itu sendiri sekarang dianggap sebagai tindakan positif dan partisipatif. Sebagai Mackay katakan, ‘Alih-alih menjadi pasif, sekunder, ditentukan aktivitas, konsumsi … dipandang semakin sebagai suatu kegiatan dengan praktek sendiri, tempo, signifikansi dan penetapan’ (1997: 3-4). Ide-ide tersebut telah jelas informasi David Gauntlett gagasan tentang ‘Studi Media 2’, perwujudan gagasan teoritis Tim O’Reilly tentang Web 2, sebuah dunia di mana pemakai menghasilkan dan mendistribusikan konten, sering dengan kebebasan untuk berbagi, membuat, menggunakan dan menggunakan kembali (lihat Pengantar dan Bab 2).

Memang, John Reith tentang ‘top-down’ budaya ‘mengangkat’ tampaknya sangat berlebihan dalam dunia di mana khalayak semakin menentukan pilihan media mereka sendiri dan apa yang mereka lakukan dengan itu. The hypertextual ‘cut’ dan ‘paste’ budaya media baru – yang tampaknya mendorong pengambilan sampel perburuan dan rpenggabungan – menghasilkan tidak hanya masalah hak cipta, itu juga lebih membingungkan sangat berarti dengan yang kita bayangkan dari media dan hubungannya dengan penonton. Tentu saja, gagasan bahwa sebuah organisasi media seperti BBC bisa begitu kaku mendikte selera publik tampaknya hampir tak terbayangkan sekarang. Sebagai Lev Manovich menunjukkan, sekarang kita mungkin memerlukan teori yang sama sekali baru dari penulis untuk membantu kita memahami hubungan saat ini antara media dan para penonton, salah satu yang cocok:

sempurna dengan logika masyarakat industri dan pasca-industri maju yang, dimana hampir setiap tindakan praktis melibatkan memilih dari beberapa menu, katalog, atau database. Bahkan … New Media adalah ungkapan terbaik yang tersedia dari logika identitas dalam nilai-nilai masyarakat-memilih dari sejumlah menu pilihan.

Peningkatan interaktivitas ini antara pengguna Media baru juga telah mendorong beberapa kritikus menunjukkan bahwa ada bahkan telah ada peningkatan ‘demokratisasi’ dalam sifat media baru dibandingkan dengan lama. ‘Citizen Journalism’ (di mana orang menggunakan blog, foto atau rekaman telepon untuk membuat dan komentar pada berita hari ini) hanya satu contoh saat ini di antara banyak yang pascamodernis mungkin memilih untuk menggambarkan peningkatan kemampuan ‘biasa’ orang untuk menjadi aktif terlibat dalam sangat produksi media; bergerak kekuasaan jauh dari ‘penulis’ ke tangan para ‘penonton’ (lihat Bab 7). Memang, untuk teori seperti Mark Poster (1997), Internet menyediakan ‘Habermasian ranah publik’ – jaringan cyberdemocratic untuk mengkomunikasikan informasi dan sudut pandang yang pada akhirnya akan berubah menjadi opini publik. Seperti pemungutan suara di Internet menjadi lebih luas sehingga dapat meningkatkan hak-hak demokratis lebih jauh (lihat Bab 9).

The postmodern konteks saya telah diuraikan di sini cenderung untuk menempatkan New Media dalam cahaya terutama positif , seolah-olah teknologi itu sendiri hanya membuka tingkat peningkatan penonton partisipasi , keterlibatan kreatif dan demokrasi . Namun , bab-bab lain dalam buku ini jelas akan menguraikan beberapa fitur lebih negatif dari dunia ini New Media , tidak sedikit ‘ kesenjangan digital ‘ yang saat ini memungkinkan hanya sebagian kecil planet untuk berpartisipasi dalam budaya digital baru ( lihat Bab 8 ) . Bahkan di Barat , tidak semua peserta Media Baru diciptakan sama . Seperti yang dijelaskan Henry Jenkins , ‘ [ c ] orporations – dan bahkan individu dalam media korporasi – masih mengerahkan kekuatan yang lebih besar daripada konsumen individu atau bahkan agregat konsumen . Dan beberapa konsumen memiliki kemampuan yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam budaya ini muncul dari orang lain ‘ ( 2006a : 3 ) . Demikian pula , beberapa kritik lihat ‘ mitos interaktivitas ‘ , dengan alasan bahwa sifat partisipatif New Media sudah over- meningkat sedemikian rupa bahwa orang sekarang menolak untuk melihat keterbatasan. ‘ Untuk menyatakan sistem interaktif ‘ , Espen Aarseth memperingatkan kita , adalah untuk mendukung itu dengan kekuatan sihir ‘ (1997 : 48 ) .

Kritik juga berpendapat bahwa pemandangan dari pascamodernisme dan New Media yang beralih warga demokrasi ke konsumen apolitis , tidak lagi mampu membedakan antara ilusi simulasi media dan realitas yang keras dari masyarakat kapitalis bahwa mereka secara implisit menyembunyikan . Banyak kritikus berpendapat bahwa sekarang bahkan lanskap politik adalah kemenangan gambar di atas substansi , simbol menakutkan McLuhan et al ( 1967) pepatah bahwa ‘ medium adalah pesan ‘ , yaitu dunia di mana bagaimana sesuatu disajikan sebenarnya lebih penting daripada apa yang disajikan . Secara khusus , para kritikus cenderung berpendapat bahwa obsesi postmodern dengan ‘citra ‘ atas ‘kedalaman ‘ menghasilkan dangkal dan buatan lingkungan di mana sedikit yang serius , itu yang ‘ kamp ‘ terutama estetika telah berubah semuanya menjadi hiburan . Sebagai Neil Postman menempatkan itu :

Televisi kami membuat kita selalu berkomunikasi dengan dunia, tetapi ia melakukannya dengan wajah yang tersenyum wajah tak bisa diubah. Masalahnya bukan bahwa televisi menyajikan kita dengan menghibur materi pelajaran, tetapi bahwa semua subyek disajikan sebagai hiburan …

Visi mimpi buruk Postman tentang dunia di mana semua informasi yang dikemas sebagai hiburan mungkin lebih difasilitasi oleh suatu bentuk Media Baru yang muncul untuk 20 KULTUR DIGITAL memberi kita begitu banyak pilihan , tapi akhirnya berakhir sampai dengan membatasi pilihan nyata , mengurangi segala sesuatu untuk persis sama terkomodifikasi dan produk konsumtif . Para kritikus berpendapat bahwa kekuatan revolusioner avant – garde telah sekarang juga telah dikurangi menjadi komersialisme belaka , bentuk radikal modernisme dan estetika digunakan untuk menjual alkohol dan rokok dalam iklan (apa David Harvey menyebut ‘ seni resmi kapitalisme ‘ [ 1989:63 ] ) . Daripada meningkatkan kemampuan orang untuk bermain dengan berbagai identitas , kritikus bahkan berpendapat bahwa globalisasi dunia (sebagian difasilitasi oleh New Media ) benar-benar dapat menurunkan identitas budaya dan nasional seperti yang kita semua menjadi semakin serupa dan budaya homogen . Proses ini telah dijelaskan oleh provokatif satu kritikus sebagai ‘ McDonaldization ‘ masyarakat (lihat Ritzer 2000) .

Internet juga telah dituduh sebagai penyempitan pilihan rakyat bawah dan mendorong obsesi dengan hal-hal sepele tidak berharga dan tidak penting seperti hobi aneh dan acara televisi berkualitas rendah (lihat McCracken 2003) . Karena semakin banyak komunitas maya terwujud sehingga beberapa kritikus berpendapat bahwa hubungan nyata dan masyarakat telah diabaikan , hubungan satu manusia ke manusia lain menjadi semakin berlebihan (lihat Lister et al 2003 : 180-81 . ) . Sementara itu, rincian lingkup ‘ privat ‘ dan ‘publik’ (orang memperlakukan arena publik dunia maya seolah-olah pribadi ) memiliki implikasi serius terhadap kebebasan sipil yang baru sekarang diakui sepenuhnya . Baru-baru ini , misalnya, telah terungkap bahwa banyak pengusaha diam-diam menggunakan situs seperti MySpace untuk memastikan kepribadian online seorang karyawan di masa depan (lihat Finder 2006) . Demikian pula , masih sulit untuk memahami demokratisasi media benar-benar terjadi di negara seperti China di mana Google dan Rupert Murdoch tampak bahagia untuk bekerja sama dengan sensor ketat dari pemerintah non – demokratis dalam rangka untuk mendapatkan akses ke potensi besar keuangan negara .

Beberapa kritik pascamodernisme juga berpendapat bahwa jika telah terjadi gangguan antara ‘impian dan kenyataan, maka kita sedang memasuki usia ‘relativisme moral’ di mana penilaian kritis atau moral yang sedikit dapat dilaksanakan dan di mana teoretisi bahkan membahas ‘realitas’ dari Perang Teluk (lihat Norris 1992; Bab 8). Pemikiran tersebut, ia berpendapat, pasti menghasilkan media yang berbahaya dan tidak diatur, di mana tak ada habisnya pornografi hardcore duduk di samping chat room yang memangsa kaum muda dan bersalah atau website yang memberikan suara kepada kekuatan politik ekstremis (lihat Dean 2000). New Media mungkin tampak menawarkan dunia gambar mengkilap dan komunikasi tanpa batas, tapi juga penting untuk diingat siapa dan apa yang tersisa dari postmodern pelukan nya. Utopianisme teknologi mungkin mengatakan bahwa media baru secara otomatis akan meningkatkan dunia kita menjadi lebih baik, tapi masa depan kesejahteraan kita jelas terletak pada bagaimana dan apa yang kita lakukan dengan pilihan yang kita sekarang memiliki yang ditawarkan.

Kesimpulan

Apapun teoritis sudut pandang Anda tentang media baru, sulit untuk berpendapat bahwa media itu sendiri tidak berada di bawah perubahan besar selama 20 atau 30 tahun terakhir. Oleh karena itu kita perlu kerangka teori baru yang memungkinkan kita untuk memahami dan menghargai baik fitur positif dan negatif dari usia media kita saat ini. Ini berarti bahwa pemahaman kritis lapangan adalah penting jika kita ingin menghasilkan pendekatan teoritis canggih. Seperti yang saya sebutkan di awal bagian ini, akan sangat naif untuk menyarankan bahwa pendekatan metodologis dan teoritis untuk media baru pernah bisa dibuat dan dianggap sebagai definitif, tetapi bagian ini hanya dimaksudkan untuk menawarkan suatu kerangka di mana sejumlah pendekatan dapat lebih hati-hati dan mendekati dikontekstualisasikan.

Teori Media Baru masih dalam tahap awal pengembangan dan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyempurnakan dan memperluas beberapa argumen dasar yang ditetapkan di sini dan di tempat lain dalam buku ini. Namun, saya berharap bahwa apa yang jelas sekarang adalah bahwa sejak berupa konsep, media telah dianalisis dan diuji melalui kebanyakan seluruh sekolah yang beragam, teori dan metodologi. Saya berharap bahwa dengan hanya mengatur beberapa dalam konteks modernis’ dan ‘postmodern mereka, telah membantu untuk mengklarifikasi banyak perdebatan besar yang terjadi di dalam dan sekitar lapangan secara keseluruhan. Meskipun bab-bab lain dalam buku ini mungkin tidak merujuk secara eksplisit modernisme atau pascamodernisme, mereka jelas akan menawarkan wawasan yang lebih besar beberapa ide dasar teoritis diperkenalkan di sini. ‘Teori digital mungkin belum disiplin dalam dirinya sendiri, tetapi kehadirannya akan dirasakan di seluruh buku ini dan cara yang kita pahami jauh di masa depan media baru.

MATEMATIKA INFORMATIKA

1. A = {2,4,6,8,….}

A adalah himpunan bilangan asli genap.Apakah himpunan A bisa dikatakan operasi biner apabila dipandang dari

a) Operasi penjumlahan

b) Operasi perkalian

 

JAWAB :

a) Operasi penjumlahan

Himpunan bilangan genap bisa dibilang tertutup pada operasi penjumlahan. Sebagai contoh:

2 + 2 = 4 Є A

2 + 4 = 6 Є A

2 + 8 = 10 Є A

 

Artinya setiap hasil penjumlahan dari anggota elemen A yg berupa bilangan genap maka hasilnya pun akan berupa bilangan genap. Maka dari itu himpunan A adalah operasi biner karena tertutup pada operasi penjumlahan.

 

b) Operasi perkalian

Sama seperti operasi penjumlahan,bilangan genap juga tertutup terhadap operasi perkalian. Sebagai contoh :

2 * 2 = 4 Є A

2 * 4 = 8 Є A

2 * 6 = 12 Є A

 

Setiap hasil perkalian dari sesama anggota himpunan A yang berupa bilangan genap akan menghasilkan bilangan genap pula.Maka dari itu himpunan A adalah operasi biner karena tertutup terhadap operasi perkalian.

 

2. S = {0,1,2,3,4}

Apabila dilihat dari operasi penjumlahan dan pengurangan,maka penjumlahan dan pengurangan bukan merupakan operasi biner pada S.Coba kalian jelaskan alasannya.

JAWAB :

o Jika dilihat dari operasi penjumlaha

0 + 1 = 1 Є S

0 + 2 = 2 Є S

1 + 2 = 3 Є S

3 + 4 = 7 bukan merupakan elemen dari S

 

o Jika dilihat dari operasi pengurangan

0 – 1 = -1 bukan merupakan elemen dari S

1 – 1 = 0 Є S

2 – 1 = 1 Є S

Dilihat dari 2 operasi tadi,himpunan S tidak memenuhi syarat untuk operasi penjumlahan maupun pengurangan yg tertutup karena ada salah satu elemen yg jika ditambah/dikurang dengan sesama elemen dari S menghasilkan bilangan yang bukan merupakan anggota himpunan S.

STRUKTUR ALJABAR

  1. Suatu sistem aljabar dikatakan suatu grup jika memenuhi syarat dibawah ini , kecuali …

a. Himp S tertutup
b. Operasi * bersifat asosiatif
c. Adanya unsur invers
d. Himp S tidak tertutup

  1. Dikatakan semigroup jika memenuhi syarat :

a. Himp S tertutup dan Operasi * bersifat asosiatif
b. Himp S tidak tertutup dan adanya unsur invers
c. Himp S tertutup
d. Himp S tidak tertutup dan Operasi * bersifat asosiatif

  1. Jika diketahui suatu himpunan memenuhi syarat-syarat berikut :

    • Himp S Tertutup
    • Operasi * bersifat asosiatif
    • Pada S terdapat identitas untuk operasi *

Maka, termasuk ke dalam sistem aljabar…..

a. Semigroup

b. Monoid

c. Grup

d. A & B benar

  1. Jika syarat yg terpenuhi adalah :

    • Himp S tertutup, dan

    • Operasi * bersifat asosiatif

    Maka, termasuk ke dalam sistem aljabar …

    a. Monoid

    b. Grup

    c. Monoid dan Group

    d. Salah semua

  2. Apakah operasi dikatakan group terhadap bilangan kelipatan 4 ?

     a. ya                                                                                 c. bersifat monoid

     b.tidak                                                                              d. salah semua

  3.  (W+) jika W adalah himpunan bilangan bulat, maka w dapat dikatakan  …. ?

     a.Semi group                                                                    c.Group

      b.Monoid                                                                           d.Ring.

  4. Tentukan system Aljabar dari Himpunan berikut :

    (A+) = (….,-2,-1,0,1,2,..), A adalah himpunan bilangan bulat, maka A dapat dikatakan …. ?

    a.semigroup

    b.monoid

    c.Group

    d.Salah semua

  5. Dari pernyataan dibawah ini yang merupakan syarat suatu himpunan dikatakakan monoid jika :

    1. Himpunan S tertutup

    2. Operasi * bersifat asosiatif

    3. Pada S terdapat identitas untuk operasi *

    4. Setiap anggota S mempunya invers untuk operasi *

    Pernyataan yang benar diatas adalah …. ?

        a.1,2,3,4

        b. 1,2

         c. 1,2,3

         d. 1

  6.  G = {-1, 1} adalah suatu himpunan. Apakah G merupakan suatu grup terhadap penjumlahan (G, +) ?
  7. Misalkan himpunan bilangan asli N, didefinisikan operasi biner:

                             a * b = a + b + ab

    Tunjukan bahwa (N, *) adalah suatu semigroup !

Penyelesaian soal diatas

  1. D. Himp S tidak tertutup

  2. A. Himp S tertutup dan Operasi * bersifat asosiatif

  3. D. A&B benar

  4. D. Salah semua

  5. A. Ya

Penyelesaian :

{4,8,12,16,20}

a. 4+4 = 8

    4+8 = 12

    12+4 = 16

    16+4 = 20, tertutup terhadap penjumlahan

b. a+(b+c)    = (a+b) + c

     4+(8+12) = (4+8)+12

     4+ 12 = 12 +12

     24 = 24, bersifat asosiatif

c.  a*e = e*a

      4+0 = 0+4 = 4, identitas

d.  a+b = identitas

          4+(-4) = 0, invers

Jadi terbukti bahwa operasi bersifat group terhadap bilangan kelipatan 4.

  1. A. Semi Group

Penyelesaian :

{1,2,3,..}

    a. 1+1  = 2

        2+1 = 3

        3+1 = 4 tertutup terhadap penjumlahan

    b. (a + b ) + c = a + (b + c ) ∈ W

                          (3 + 2) + 1 = 3 + (2 + 1)

                                      6 = 6    asosiatif

jadi terbuki bahwa himpunan bilangan bulat merupakan semigrup

  1. C. Group

    Penyelseaian :

    a. -2+2 = 0

         -1+0 = -1 , Tertutup terhadap penjumlahan

    b. a + (b + c) = ( a + b) + c

         3 + ( 6 + 9 ) = (3 + 6 ) + 9

        18     = 18                asosiatif

    c.  a * e = e * a = a

        9 + 0 = 0 + 9 = 9

    d. a + b = identitas

          9 + (-9) = 0    identitas ada

    Jadi, A adalah Group

  2. C. 1,2,3
  3. (G, +) bukan suatu group.

    Penyelesaian:

    Daftar Cayley G = {-1, 1} terhadap (G, +) sebagai berikut

    Berdasarkan daftar Cayley dari tabel di atas, operasi penjumlahan himpunan G = {-1, 1} menghasilkan {-2, 0, 2}. Dikarenakan {-2, 0, 2} adalah bukan merupakan anggota dari himpunan G = {-1, 1}, maka G = {-1, 1} tidak tertutup terhadap operasi penjumlahan. Jadi, (G, +) bukan suatu group.

  4. bahwa (N, *) adalah suatu semigroup

    Tertutup

    Ambil sebarang a, b € N, karena a, b € N, dan ab € N maka  a *  b = a + b + ab € N.

    Jadi, N tertutup terhadap operasi biner * .

    Assosiatif

    Ambil sebarang a, b, c * N, maka

    (a * b) * c = (a + b + ab)  * c

                            = (a + b + ab) + c + (a + b + ab)

    = a + b + ab + c + ac + bc + abc

        a * (b * c) = a *  (b + c + bc)

    = a + (b + c + bc) + a (b + c + bc)

    = a + b + c + bc + ab + ac + abc

    Maka untuk setiap a, b, c € N berlaku (a * b) * c = a *  (b * c). Jadi, (N, *) merupakan suatu semigrup

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG BERBUDAYA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia  adalah  makhluk Allah  yang di anugrahi akal, fikiran, dan  fisik untuk menunjang kehidupannya sebagai seorang  insan yang di tunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi yang  Allah Yang Maha Kuasa ciptakan. Oleh karena manusia adalah khalifah di bumi ini sepatutnya seorang manusia haruslah mempunyai prilaku yang sesuai dengan yang Tuhan  inginkan untuk dipercayakan menjaga keutuhan bumi yang Allah ciptakan dengan segala makhluk hidup didalamnya untuk manusia jaga kelestariannya.

Manusia yang menjadi seorang terpilih dan tinggi derajatnya di mata Tuhan, manusia haruslah mempunyai kepercayaan, ilmu, dan menjalankan segala apa yang di perintahkan Allah dan menjauhi yang di larang oleh Allah SWT. Sebagai makhluk yang mempunyai akal dan fikiran serta fisik manusia haruslah memanfaatkan anugrah yang di berikan oleh Allah itu dengan sebaik – baiknya dan jangan menyalah gunakannya sebagai suatu yang Allah benci.  Manusia haruslah  mempunyai budaya yang baik untuk menjadikannya seorang manusia yang memiliki derajat tinggi di mata Allah SWT.  Maka manusia harus menjadikan budaya yang baik sebagai bagian dari dirinya tanpa mengabaikan apa yang menjadi kewajiban sebagai makhluk yang berketuhanan.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menuntaskan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang menjadi salah satu syarat kelulusan dalam proses pembelajaran di jenjang S1 Teknik Informatika Universitas Gunadarma. Selain itu, di harapkan makalah ini menjadi tulisan yang bermanfaat dan menjadi referensi bagi semua orang yang membacanya.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah di jelaskan di awal tadi, maka saya mengambil pokok masalah menjadi 3 rumusan yang akan di bahas di bab selanjutnya. Berikut adalah rumusan/pokok masalah :

1. Pengertian dari Manusia,

2. Defini Budaya,

3. Manusia sebagai makhluk berbudaya.

 

 BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Melalui kesempurnaannya itu manusia bisa berpikir, bertindak, berusaha, dan bisa menentukan mana yang benar dan baik. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia jika manusia mempercayai adanya Sang Maha Pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan di muka bumi.

Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.

Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan. Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya. Dengan pendidikan pula manusia dapat mengerti bagaimana cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Melalui sebuah pendidikan yang tepat, manusia akan menjadi makhluk yang dapat mengerti bagaimana seharusnya yang dilakukan sebagai seorang makhluk Tuhan. Manusia dapat mengembangkan pola pikirnya untuk dapat mempelajari tanda-tanda kebesaran Tuhan baik yang tersirat ataupu dengan jelas tersurat dalam lingkungan sehari-hari.

Maka dari keseluruhan perkembangan itu menjadi lengkap dan utuh dalam setiap sisinya, baik dari sisi individu, sosial, susila, maupun religius. Keutuhan dari setiap sisi tersebut dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk-makhluk Tuhan yang lain.

 

  

B. Definisi Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

C. Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan perintah di setiap agama yang diyakini, Dan sesuai dengan hukum Negara yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap atau tindakan yang menyinpang dari peraturan-peraturan baik berupa norma- norma yang ada di masyarakat maupun hokum yang berlaku.

Oleh karena itu sifat manusia yang berbudaya itu yang harus dimiliki setiap manusia khususnya bangsa Indonesia yang dikenali sebagai Negara yang besar dengan banyaknya budaya yang dimiliki. Jadilah manusia yang memiliki budaya yang tinggi yang menjadikan manusia tersebut sebagai manusia yang berbudaya dan tentu manusia yang berbudaya itu pasti juga manusia yang berpendidikan, akan tetapi sebaliknya manusia yang berpendidikan itu belum tentu dia manusia yang berbudaya. Banyak contoh di negara ini manusia yang pintar atau berpendidikan yang melakukan banyak tindak kejahatan atau menyimpang contohnya seperti korupsi. Itu semua terjadi karena mereka tidak menjadi manusia yang berbudaya Dan akibatnya mereka tidak memiliki moral, kejujuran, Dan rasa tanggung jawab. 

Karena itu jadilah manusia yang berbudaya. Dengan menjadi manusia yang berbudaya maka masyarakat akan memiliki sikap yang berakal budi, bermoral, sopan dan santun dalam menjalani kehidupan diri sendiri ataupun berbangsa dan bernegara. Sikap Dan sifat manusia yang berbudaya itu juga yang akan menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang besar yang memiliki jati diri sendiri sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat.

Manusia berbudaya yang seutuhnya adalah makhluk yang selalu aktual, yang terus-menerus belajar dan menempuh pendidikan untuk mengembangkan kepribadiannya, mengembangkan konsep tujuan hidupnya, melakukan pembaharuan sesuai kemajuan zaman, meningkatkan keterampilan dan daya nalar, semakin jelas arah hidupnya untuk apa dan mau kemana.

  

BAB III

KESIMPULAN

 Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang di karuniai akal, fikiran, dan fisik harus menjadi seorang yang berbudaya yang baik yang mengamalkan segala apa yang di perintahkan oleh Allah sehingga derajat manusia itu tinggi di mata Allah SWT dan menjadi mulia di bandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain yang tidak di ciptakan mempunyai akal dan fikiran. Dari penjabaran masalah di atas dapat di yakini bahwasanya manusia memang dari dahulu sudah berbudaya. Berbudaya manusia itu bermacam – macam tetapi budaya yang baik adalah budaya yang menjalan segala apa yang di perintahkan oleh Allah SWT.

 Seorang manusia menjadi mulia jika memiliki iman dan ilmu yang di amalkan olehnya yang dapat melampaui makhluk tertaat yang di ciptakan yaitu malaikat yang di ciptakan memang untuk menyembah Allah SWT.

 Semulia – muliannya manusia adalah manusia yang dapat melampaui ketaatan yang di lakukan oleh para malaikat Allah.

KEMACETAN LALU LINTAS

 

 4197327732_02162efffb_o

BAB  I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Indonesia termasuk negara sedang berkembang, permasalahan yang ada di negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan negara-negara maju, mulai dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, kesenjangan sosial, hingga kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang pembangunan itu sendiri. Diantara banyak permasalahan itu adalah kemacetan atau kongesti. Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya semarang,Jakarta. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di semarang, Jakarta,dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.Kemacetan sering dijumpai di kota-kota besar di negara berkembang seperti Semarang dan Jakarta. kemacetan di semarang Di sebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor seperti yang kita ketahui, banyak sekali kendaraan berlalu lalang di jalan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum,tak heran meningkatnya angka pengguna jalan yang semakin hari tidak semakin menurun, melainkan semakin meningkat,seperti yang terjadi di Ibu  kota saat ini. Hamper setiap warga memiliki kendaraan yang tidak hanya satu.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan adalah :

a.                   Penyebab kemacetan lalu lintas

b.                   Dampak negatif kemacetan lalu lintas

c.                   Upaya menangani kemacetan lalu lintas

d.                  Rambu – rambu lalu lintas yang kurang di perhatikan oleh pngguna jalan

e.                   Pengguna jalan yang salah dalam mengambil jalur jalan

BAB  II

PEMBAHASAN

A. NORMA / ATURAN LALU LINTAS

menurut undang-undang No. 22 tahun 2009 lalu lintas didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedangkan yang dimaksud dengan ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang dan atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

komponen lalu lintas terdiri atas manusia, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam pergerakan kendaraan yang memenuhi persyaratan kelaikan untuk dikemudikan oleh pengemudi yang mengikuti aturan lalu lintas yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangan yang menyangkut lalu lintas dan angkutan jalan melalui jalan yang memenuhi persyaratan

Pengemudi kendaraan Indonesia harus memperhatikan ketentuan UU LLAJ yang baru. Pasal 112 ayat (3) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mengatur bahwa Pengemudi kendaraan dilarang langsung belok kiri pada persimpangan jalan.Berikut adalah bunyi ketentuan tersebut. Pada persimpangan Jalan yang dilengkapi Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, Pengemudi Kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh Rambu Lalu Lintas atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.Dengan adanya ketentuan ini maka setiap pengemudi harus hati-hati jika berada di persimpangan jalan. Perhatikan rambu lalu lintas. Jika rambu lalu lintas mengatur supaya belok kiri langsung, maka kita bisa langsung belok. Tetapi, kalau tidak ada rambu tersebut, maka jangan kita belok langsung ke kiri.Pemerintah pada saat ini berusaha mensosialisasikan ketentuan baru ini dan berusaha untuk mengganti rambu-rambu lalu lintas di persimpangan jalan. Jadi, bagi semua pengendara berhati-hatilah! Jangan sampai di priiitt oleh Petugas.

B.HAL YANG TERJADI DI LAPANGAN

kemacetan di kota semarang bukan hal yang tabu bagi warga semarang, bahkan hal ini sering terjadi hampir setiap hari di wilayah semarang, hampir setiap hari arus kendaraan yang melewati jalan wilayah semarang telah melampaui kapasitas jalan tersebut. tiap tahun jumlah kendaraaan dari berbagai jenis selalu meningkat, sedangkan panjang jalan dan pertambahan panjang dan luasnya tidak sebanding dengan pertambahan jumlah kendaraan tiap tahunnya,hal ini yang sering mengakibatkan kemacetan di jalan raya ga bisa dihindari,pengendara yang seenaknya mengendarai kendaraannya tanpa melihat dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah di keluarkan pemerintah.terjadinya kemacetan juga karena adanya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut sehingga menimbulkan rasa ingin tahu warga yang menyebabkan warga berkerumun memadati jalan atau kendaraan yang terlibat kecelakaan yang belum dibersihkan atau disingkirkan dari badan jalan, Terjadinya banjir yang merendam badan jalan sehingga para pengendara kendaraan memperlambat laju kendaraannya,adanya perbaikan jalan,dan lain sebagainya.

kemacetan di jalan raya khususny di wilayah dan kota semarang sangatlah rugi,baik bagi pemerintah kota semarang sendiri dan khususnya bagi si pengguna jalan ,dampak dari kemacetan sangatlah besar dari segi negatif yaitu :

a)      Kerugian waktu, karena kecepatan yang rendah.

b)      Pemborosan energy

c)      Meningkatkan polusi udara, karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

d)     Meningkatkan stress pengguna jalan.

e)      Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti: ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

Upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yaitu :

a.       Peningkatan kapasitas jalan.

Salah satu langkah mengurangi kemacetan jalan adalah dengan meningkatkan kapasitas jalan, misalnya: memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas jika memungkinkan, mengurangi konflik di persimpangan dengan membatasi arus belok kanan.

b.       Keberpihakan kepada angkutan umum

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan mengoptimalkan kepada angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan. Misal: pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum, pengembangan jalur khusus bus, seperti busway di Jakarta,

c.       Pembatasan kendaraan pribadi

Kebijakan ini memang tidak populer, namun jika kemacetan semakin parah maka harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:

1) Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu yang akan dibatasi lalu lintasnya, bentuk lainnya adalah dengan penerapan tarif parkir yang tinggi di kawasan tersebut, sistem ini berhasil di Singapura, London dan Stokholm.

2) Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya kepemilikan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea masuk yang tinggi.

3) Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu dengan

menerapkan kawasan 3 in 1, atau bentuk lain pembatasan sepeda motor masuk tol,

pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway.

d.      Menerapkan jam kerja berbeda

Walaupun terkesan hanya memindahkan jam macet tetapi solusi ini memberikan kontribusi mengurangi kemacetan lalu lintas.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemacetan disebabkan oleh:
Arus kendaraan yang melewati jalan tersebut telah melampaui kapasitas jalan tersebut,  Kecelakaan lalu lintas,  Bencana, Perbaikan, Kepanikan

Melihat kemacetan yang semakin parah dari tahun ke tahun,hal ini merupakan masalah serius yang harus di atasi semua masyarakat, dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Dengan pajak yang di peroleh dari kendaraan bermotor, seharusnya perkembangan jalan sesuai dengan pertumbuhan kendaraan. Separti pelebaran jalan, perbaikan jalan, memperbaiki rambu-rambu lalu lintas dan memperbaiki traffic light yang rusak. Tempat halte juga seharusnya di buat aman dan nyaman agar masyarakat menunggu angkutan umum tepat pada tempatnya.

Masalah kemacetan ini harus menjadi kesadaran bagi seluruh elemen masyarakat bahwa jika hal ini terus dibiarkan, maka berbagai kerugian yang diakibatkan akan menjadi masalah-masalah baru bagi masyarakat di kemudian hari. Oleh karena itu, untuk dapat menanggulangi masalah kemacetan ini, maka semua pihak yang ada di masyarakat, mulai dari pengguna transportasi, pihak penyedia, serta pihak pemerintah harus bahu-membahu menyelesaikan masalah ini dengan kesadaran penuh. Tidak cukup hanya dari satu pihak saja, tetapi semuanya yang memiliki tujuan bersama yaitu mewujudkan sistem transportasi yang baik. Semua harus mulai sadar bahwa seluruh solusi tadi akan dapat berwujud, bila semua lapisan masyarakat melakukannya  mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, dan mulai dari saat ini. Dengan demikian, sistem transportasi yang baik itu akan menjadi suatu daya dukung bagi bangsa ini agar dapat bersaing dalam percaturan dunia.

B.SARAN

1.Pemerintah sebaiknya meningkatkan pelayanan angkutan umum, agar masyarakat tertarik untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum

2. Melakukan pembatasan usia kendaraan karena jika kendaraan tersebut sudah terlalu tua, maka kendaraan tersebut menjadi tidak nyaman lagi

3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan pedagang kaki yang melanggar aturan

4. Aturan yang tegas dan ketat terhadap arus urbanisasi dengan cara yang lebih optimal, dan hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar

5. Pemerintah juga sebaiknya memasukkan pendidikan berlalu lintas dalam lingkup sekolah dasar dan sekolah menengah.

MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.

Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.

Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi,pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikanIndonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan analisa dari badanpendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitaspendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.

BAB II

LANDASAN TEORI

Sebelum kita membahas mengenai permasalahan-permasalahanpendidikan di Indonesia, sebaiknya kita melihat definisi dari pendidikanitu sendiri terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidkan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)

Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.

Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan. Karena merupakan subyek di dalampendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.

Hasil dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga.

Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercerabut dari akar tradisinya.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Masalah Mendasar Pendidikan di Indonesia

Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang “sakit” ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak begitu. Seringkalipendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.

Masalah pertama adalah bahwa pendidikan, khususnya di Indonesia, menghasilkan “manusia robot”. Kami katakan demikian karenapendidikan yang diberikan ternyata berat sebelah, dengan kata lain tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya berfikir. Sebab ketika orang sedang belajar, maka orang yang sedang belajar tersebut melakukan berbagai macam kegiatan, seperti mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat dan sebagainya. Hal yang sering disinyalir ialah pendidikan seringkali dipraktekkan sebagai sederetan instruksi dari guru kepada murid. Apalagi dengan istilah yang sekarang sering digembar-gemborkan sebagai “pendidikanyang menciptakan manusia siap pakai. Dan “siap pakai” di sini berarti menghasilkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam pengembangan dan persaingan bidang industri dan teknologi. Memperhatikan secara kritis hal tersebut, akan nampak bahwa dalam hal ini manusia dipandang sama seperti bahan atau komponen pendukung industri. Itu berarti, lembaga pendidikan diharapkan mampu menjadi lembaga produksi sebagai penghasil bahan atau komponen dengan kualitas tertentu yang dituntut pasar. Kenyataan ini nampaknya justru disambut dengan antusias oleh banyak lembaga pendidikan.

B. Kualitas Pendidikan di Indonesia

Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya diIndonesia yaitu :

– Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu DepartemenPendidikan NasionalDinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.

– Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek daripendidikan.

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik

2. Rendahnya Kualitas Guru

3. Rendahnya Kesejahteraan Guru

4. Rendahnya Prestasi Siswa

5. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan

6. Rendahnya Relevansi Pendidikan dengan Kebutuhan

7. Mahalnya Biaya Pendidikan

Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:

– Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

– Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.

Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikandi Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang berSDM tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat.

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Banyak sekali factor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Factor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistempendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.

 

PENGANGGURAN

BAB1

PENDAHULUAN

 

LATAR BELAKANG

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga dapat diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai usia tertentu yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan agar memperoleh upah atau keuntungan. Pengangguran dapat diakibatkan oleh berbagai hal seperti kurangnya lapangan pekerjaan atau sedikitnya kesempatan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.

Pengangguran umumnya kebanyakan terdapat di Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Pengangguran yang terjadi berlarut-larut dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat karena tidak adanya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, pakaian dan lain-lain. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.

Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Negara berkembang sering kali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk. Sempitnya lapangan pekerjaan dikarenakan faktor kelangkaan modal untuk berinvestasi.masalah pengangguran itu sendiri tidak hanya terjadi di Negara – Negara berkembang, namun juga dialami oleh Negara-negara maju. Namun masalah pengangguran di Negara – Negara maju lebih mudah terselesaikan dari pada di Negara-negara berkembang, karena hanya berkaitan dengan pasang surutnya business cycle dan bukannya karena faktor kelangkaan investasi, masalah ledakan penduduk ataupun masalah sosial politik di Negara tersebut.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1       Perkembangan Pengangguran

Awal ledakan pengangguran sebenarnya bisa diketahui sejak sekitar tahun 1997 akhir atau1998 awal. Ketika terjadi krisis moneter yang hebat melanda Asia Tenggara yang mendorong terciptanya likuiditas ketat sebagai reaksi terhadap gejolak moneter. Di Indonesia, kebijakan likuiditas atas 16 bank akhir November 1997 saja sudah bisa membuat sekitar 8000 karyawannya menganggur dan dalam selang waktu yang tidak relatif lama, 7.196 pekerja dari 10 perusahaan sudah di PHK dari pabrik-pabrik mereka di Jawa barat, Yogyakarta, dan Sumatra selatan berdasarkan data pada akhir Desember 1997. Ledakan pengangguran berlanjut di tahun 1998, dimana sekitar 1,4 juta pengangguran terbuka baru akan terjadi. Dengan perekonomian yang hanya tumbuh sekitar 3,5 sampai 4% maka tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1,3 juta orang dari tambahan angkatan kerja sekitar 2,7 juta orang. Sisanya menjadi tambahan pengangguran terbuka. Total pengangguran jadinya akan mempunyai 10 juta orang.

Berdasarkan pengalaman, jika kita mengacu pada data-data pada tahun 1996 maka pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5 sampai 4% belumlah memadai, seharusnya pertumbuhan ekonomi yang ideal bagi Negara berkembang macam Indonesia adalah di atas 6%.

Berdasarkan data sepanjang di tahun 1996 perekonomian hanya mampu menyerap 85,7 juta orang dari jumlah angkatan kerja 90,1 juta orang. Tahun 1996 perekonomian mampu menyerap jumlah tenaga kerja dalam jumlah relative besar karena ekonomi nasional tumbuh hingga 7,98%. Tahun 1997 dan 1998, pertumbuhan ekomi dapat dipastikan tidak separah tahun 1996. Pada tahun 1998 krisis ekonomi bertambah parah karena banyak wilayah Indonesia yang diterpa musim kering, inflasi yamg terjadi di banyak daerah, krisis moneter di dalam negeri maupun di Negara-negara mitra dagang seperti sesama ASEAN,Korsel dan Jepang akan sangat berpengaruh. Jika kita masih berpatokan pada asumsi keadaan diatas, maka ledakan pengangguran diperkirakan akan berlangsung terus sepanjang tahun-tahun ke depan.

Memang ketika kita menginjak tahun 2000, jumlah pengangguran di tahun 2000 ini sudah menurun di banding tahun 1999. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2000 yang meningkat menjadi 4,8 persen. Pengangguran tahun 1999 yang semula 6,01 juga turun menjadi 5,87 juta orang. Sedang setengah pengangguran atau pengangguran terselubung juga menurun dari 31,7 juta menjadi 30,1 juta orang pada tahun 2000. Jumlah pengangguran saat ini mencapai sekitar 35,97 juta orang,namun pemerintah masih memfokuskan penanggulangan pengangguran ini pada 16,48 juta orang. Jumlah pengangguran saat ini yaitu pada tahun 2001 mencapai 35,97 juta orang diperkirakan bisa bertambah bila pemulihan ekonomi tidak segera berjalan dengan baik. Karena hal inilah maka pemerintah perlu berusaha semaksimal mungkin untuk mencari investor asing guna menanamkan modalnya disini sehingga lapangan pekerjaan baru dapat tercipta untuk dapat menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja.

2.2       Penyebab Terjadinya Pengangguran

Angkatan kerja yang berasal dari keluarga yang berpenghasilan menengah kebawah kesulitan untuk menyekolahkan atau membiayai anaknya.persyaratan yang diminta oleh perusahaan misalnya adalah pendidikan dan keahlian khusus. Pendidikan dan keahlian khusus tidak dimilikinya karena tidak dapat sekolah maupun pendidikan yang lain. Hal inilah yang biasanya tidak diterima dalam kesempatan kerja.

Adapun penyebab lain timbulnya pengangguran yaitu:

  • penduduk relatif banyak sedangkan kesempatan kerja atau lapangan pekerjaan relatif rendah. Jumlah penduduk yang cukup tinggi tetapi tidak diimbangi dengan lapangan kerja, maka jumlah angkatan kerja tidak semua tertampung dalam dunia kerja.
  • pendidikan dan keterampilan yang rendah. Pendidikan dan keterampilan yang rendah tidak dibutuhkan oleh pihak badan usaha karena dengan pendidikan yang rendah dan keterampilan yang rendah tidak akan meningkatkan produktifitas kerja dan hasil produksi.
  • teknologi yang semakin maju yang belum terimbangi oleh kemampuan manusia. Teknologi dan kemampuan yang tinggi begitu cepat tidak diimbangi dengan kemampuan manusia untuk menguasai maka banyak badan usaha hanya menerima yang mampu menguasai teknologi tersebut. Bagi yang tidak mampu menguasai teknologi tersebut akan tersingkir dalam persaingan kerja.
  • pengusaha yang selalu ingin mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan seperti penerapan rasionalisasi. Pengusaha hanya menerapkan berpikir rasionalis sehingga tenaga kerja di paksa untuk bekerja seoptimal mungkin untuk mengejar target . apabila tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan target, maka tenaga kerja tersebut tidak diperlukan lagi.
  • adanya lapangan kerja dipengaruhi oleh musim. Pekerjaan yang dipengaruhi oleh musim dapat menibulkan pengangguran seperti pertanian, perkebunan setelah masa menanam selesai maka banyak tenaga kerja tinggal menunggu hasilnya. Untuk menunggu hasil, kebanyakan dari mereka menganggur dan akan bekerja kembali apabila nanti musim panen telah tiba.
  • ketidak stabilan perekonomian, politik dan keamanan Negara. Kestabilan perekonomian politik dan keamanan Negara dapat menimbulkan pengangguran.perekonomian yang lesu, politik yang tidak menentu dan tidak ada jaminan keamanan menyebabkan para pengusaha akan berpikir untuk melanjutkan usahanya. Dengan keadaan yang tidak menentuk akan menimbulkan kerugian usaha. Untuk menghindari krugian, maka jumlah produk di batasi atau menutup usahanya, tidak memperluas usahanya. Hal ini akan menimbulkan pengangguran.   
  • Pengangguran  umumnya disebabkan oleh jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Selain hal tersebut, salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di Negara kita adalah terlampau banyak tenaga kerja yang di arahkan ke sektor formal sehingga ketika mereka kehilangan pekerjaan di sektor formal, mereka akan kelabakan dan tidak bisa berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor informal. Justru orang-orang yang kurang berpendidikan bisa melakukan inovasi menciptakan kerja, entah sebagai joki yang menumpang di mobil atau joki payung kalau hujan.
  • Selain masalah pekerjaan, pengangguran juga dapat disebabkan oleh terjadinya urbanisasi. Dengan mengingat pertumbuhan urbanisasi yang pesat, ini berarti terjadi kenaikan dalam tingkat pengangguran diseluruh Negara berkembang. Fakta- fakta tersebut tidak bertentangan dengan pandangan umum bahwa ada kenaikan tingkat pengangguran yang cukup besar, terutama pada dasawarsa 1950-1960. Sekalipun demikian, kenaikan itu ( bila terjadi ) buruknya keadaan pasar kesempatan kerja lebih cenderung menyebabkan peningkatan setengah pengangguran ketimbang peningkatan pengangguran.

2.3       Akibat Adanya Pengangguran

Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan timbulnya efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu Negara .

Akibat dari lamanya menganggur, tidak sedikit para penganggur yang mencari jalan keluar dengan mencari nafkah yang tidak halal. Banyak dari mereka yang menjadi pencopet, penjaja seks, pencuri,preman, penjual narkoba, dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang dibayar untuk berbuat rusuh atau anarkis demi kepentingan politik salah satu kelompok tertentu yang masih erat hubungannya dengan para pentolan ORBA. Ada juga yang menyebarkan diri menjadi anggota laskar jihad yang dikirim ke ambon dengan dalih membela agama. Padahal disana mereka hanya menjadi perusuh yang doyan menjarah, memperkosa,dan membunuh orang-orang Maluku yang tidak berdosa.  

Jika masalah pengangguran yang demikian pelik dibiarkan berlarut-larut maka sangat besar kemungkinan untuk mendorong suatu krisis sosial. Suatu krisis sosial ditandai dengan meningkatnya angka kriminalitas, tingginya angka kenakalan remaja, melonjaknya jumlah anak jalanan atau preman, dan besarnya kemungkinan untuk terjadi berbagai kekerasan sosial yang senantiasa menghantui masyarakat kita.

 

BAB III

PENUTUP

3.1   Simpulan

  • Setiap orang lulusan PT belum tentu bisa langsung bekerja,karena dalam bidang pekerjaan yang dibutuhkan bukan hanya pendidikan saja, dimana kecerdasan hanya memberi andil 20%-30% saja sedangkan kewirausahaan disertai kecerdasaan memberi dukungan 80%.
  • Untuk mengurangi pengangguran seharusnya dalam pembelajaran tidak hanya pemberian pendidikan akademik saja melainkan pendidikan enterpreneurship (kewirausaan) agar setelah lulus dari perguruan tinggi lulusan dapat mendapat nilai plus dalam mencari pekerjaan, dan juga sebagai ilmu tambahan agar mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bahkan mampu menyerap tenaga kerja.

 

HUBUNGAN MIGRASI DENGAN KEJAHATAN

Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.Sebut saja berbagai kejadian terorisme, pengerahan imigran gelap, pengungsi prostitusi hingga berbagai tindakan kejahatan narkoba dan transnational crime telah menjadi hal yang perlu kita waspadai.

Berbicara tentang kejahatan maka dapat dikatakan bahwa perbuatan  yang bertentangan dengan hukum, agama dan moral serta adat istiadat itu, sudah berlangsung lama dan umurnya setua manusia  dibumi ini

Selama manusia  masih diselimuti oleh berbagai keinginan atau nafsu untuk memuaskan dirinya dan  kelompok yang mempunyai ideologi yang sama,  baik untuk berkuasa, memiliki harta kekayaan, merusak,  menyusahkan,  membunuh orang lain atau kelompok lain, tindakan  balas dendam,  dan sebagainya,  maka kejahatan tidak mungkin dihapuskan.

Bentuk bentuk kejahatan lintas negara

       Beberapa bentuk kejahatan lintas negara  yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

  1. Menurut Undang Undang Nomor  5 Tahun 2009 Tentang Retifikasi  United Nation Convention on Transnational Organized Crime ( UN TOC ) kategori kejahatan lintas negara yakni

         a.  Pencucian uang

         b.  Korupsi

         c.  Perdagangan manusia

         d.  Penyelundupan

         e.  Migran serta produksi      

          f. Perdagangan gelap senjata api

         Konvensi juga mengakui kejahatan  terorisme dan narkoba  termasuk dalam kategori kejahatan lintas negara.

  1. Menurut ASEAN Plan of Action to Combat Transnational Crime ( ASEAN PACTC ) bentuk bentuk kejahatan lintas negara  yakni :
    1. Perdagangan gelap narkoba
    2. Perdagangan manusia
    3. Sea Piracy ( Pembajakan Laut )
    4. Penyelundupan senjata
    5. Pencucian uang
    6. Terorisme
    7. International Economic Crime
    8. Cyber Crime

            Perkembangan berikut yang muncul adalah :

            A. Pencurian dan penyelundupan objek objek budaya

            B. Perdagangan organ-organ tubuh manusia

            C. Environmental Crime ( illegal logging, illegal fishing )

            D. Cyber crime

            E. related crime  ( www.deplu.gp.id  )